Menulis sedikit kesimpulan tentang kebenaran dan validitas universal. tidakkah memisahkan dua hal ini salah?. jika salah, Bagaimana, dan dari sudut pandang apa kesalahan ini bisa terjadi? saya terasa berat mengandaikan sebuah prakonsep atau skematisasi awal tentang hubungan antara subyek dan kebenaran yang akan diketahuinya.
Sebenarnya, kebenaran dipahami sebagai sesuatu yang seharusnya digali; Panggilan ini pada dasarnya adalah bahwa kebenaran dapat diteruskan kepada siapa saja. Namun, Kita kecenderungan lupa bahwa semakin pikiran manusia melampaui aktivitas teknis, semakin ia tidak mengacu pada manusia sebagai faktor yang tidak menentukan untuk melakukan intervensi.
Di sisi lain, kebenaran ini lahir di sebuah dunia yang mengabaikan urgensi refleksi ( Pikiran ). Dunia kita ini adalah sebuah Dunia yang sakit, yang berarti bahwa ketika memperjauangkan sebuah kesatuan dalam dunia ini kita justru kehilangan kesatuan yang sesungguhnya.
Hal semacam itu dapat kita ketahui bersamana tentang Dunia yang sakit diantaranya adalah ; Pertama, Sosialisai Kehidupan yang semakin gencar : manusia dengan begitu saja dianggap sebagai agen - agen, diregistrasi, di daftar, dan manusia mengakhiri hidup dengan mengumpulkan kartu identitasnya sendiri. Kedua, Meluasnya kekuasaan Negara : yang mirip dengan mata atau mata - mata yang mengincar kita semua. Ketiga, Dunia ini kehilangan kesatuan yang sesungguhnya, mungkin karena privasi, kesetiakawanan, kreativitas, refleksi, dan Imajinasi semakin dikesampingkan.
Oleh sebab itu, Urgen kiranya untuk berefleksi dan merefleksikan refleksi untuk menerangi urgensi ini yang menggerakkan refleksi, serta untuk menunjukkan bahwa urgensi ini jika dipenuhi akan melampaui penentangan terhadap ego empiris dan ego universal.
Mengapa hal demikian terjadi? beri aku berbicara kembali dengan misteri selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar