Selasa, 06 September 2022

Tentang Jatuh CInta

 Akhirnya Kubertarung dengan patah hati

SEBATAS PATAH HATI

Lantaran Cinta yang Harus dipilih

Karena mencirai adalah pilihan

kendati memiliki bukan suatu keharusan

disebabkan mecintaimu suatu ketak sengajaan

apakah mendambakanmu suatu keanjuran.

Haruskah sekarang kudengar kata orang

serta mencerna segala masukan

apa tidak terlambat untuk mengulang?

apa masih sempat menunda keputusan?

di depan kian banyak rintangan.

kurasa terlambat kini baru memulai

kurasa pula terlalu cepat dulu memutuskan.

namun dapak aku satu porsi kesempatan?

oh Tuhan, mengapa tak tahu sejak awal?

andai saat dulu tak semenyenangkan itu.

mungkin kini aku bersamaimu

bahkan mungkin jiwaku kau dekap erat olehmu.


teruntuk jiwa dan raga yang telah sua kembali,

kuhatur ribuan terimaksih

begitu pula pada jiwa - ragamu yang tak dapat kumiliki

semoga perlahan hatiku dapat terkunci kembali


AKU PAMIT

Mencintaimu adalah keputusan berat yang berani ku prioritaskan

Membuat kau tersenyum adalah keharusan yang sedang ku upayakan

Lalu, apakah keseriusan cintaku masih belum dapat kau rasakan?


Jika pengorbananku tak pernah kau hiraukan

Jika keberadaanku tak pernah kau harapkan

Mungkin harus kupertegas tentang aturan dalam suatu hubungan


Setia tak berbalas itu menyakitkan

Hubungan dua arah adalah suatu kemustahilan

Lalu, menurutmu haruskah aku berjuang sendirian?


Sungguh bodoh jika aku tetap bertahan

Membuang-buang waktu jika diam tanpa kepastian

Dan faktanya kamu adalah orang asing yang sempat kusemogakan.

Tidak ada komentar:

Bila Mesin Berkuasa, Apalah Daya Manusia?

Sebagai kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang berupaya berfikir kritis dengan berbagai metode berfikir sesuai konteknya. Seperti C...